Makanan Panjang Umur

After Dinner

Bila Anda ingin selalu sehat dan hidup lebih lama, hindari berpantang makanan atau hanya mengonsumsi satu jenis makanan saja. Konsumsi variasi makanan dalam piring Anda, terutama makanan pencegah anti-inflamasi karena itu adalah kunci untuk hidup sehat dan panjang umur.

Demikian menurut hasil penelitian yang dilakukan para ahli dari Lund University, Swedia. Mereka meneliti efek dari mengonsumsi berbagai jenis makanan, terutama yang memiliki efek anti-inflamasi terhadap kesehatan. Ternyata, lebih bermanfaat jika kita mengonsumsi aneka ragam makanan ketimbang memakannya secara terpisah.

Jenis makanan yang disarankan adalah makanan yang memiliki kadar indeks glikemik rendah (lambat menaikkan kadar gula darah), makanan yang tinggi antioksidan, kaya asam lemak omega-3, probiotik, makanan tinggi serat, serta produk serelia utuh.

Pola konsumsi yang disarankan adalah mengombinasikan berbagai variasi makanan. "Obat atau makanan dengan manfaat yang spesifik mungkin hanya memberi satu keuntungan. Namun, jika kita menggabungkannya dengan berbagai makanan lain, banyak faktor risiko penyakit yang bisa dicegah," kata profesor Inger Bjorck, ketua peneliti.

Dalam penelitian yang melibatkan 44 orang yang sehat tapi menderita kegemukan itu, para peneliti mengamati dampak pola makan bervariasi itu pada tubuh. Setelah empat minggu, orang yang makan variasi jenis makanan sehat itu memiliki kadar kolesterol jahat lebih rendah 33 persen.

Manfaat lainnya adalah rendahnya tingkat inflamasi dalam tubuh, yakni kondisi yang memicu sindrom metabolik dan diabetes. Sementara itu, fungsi kognitif dan daya ingat meningkat.

Selain variasi jenis makanan, berbagai variasi warna makanan juga disarankan menjadi bagian dari pola makan sehari-hari.

Para ahli sejak lama mengetahui bahwa inflamasi atau peradangan merupakan penyebab utama terjadinya penyakit kronik dan penyebab sel-sel normal berubah menjadi sel kanker.

Sebatang Rokok Cukup Untuk Menyumbat Pembuluh Darah & Memicu Serangan Jantung


Kompas.com - Jangan terlalu cepat menyimpulkan bahwa orang yang sesekali merokok atau merokok ketika ada teman (social smoking) lebih aman daripada pecandu rokok. Sebuah studi membuktikan sebatang rokok pun sudah cukup untuk menyumbat pembuluh darah Anda dan memicu serangan jantung.

Kanker paru biasanya paling ditakuti para perokok dan memang penyakit ini berkembang sangat lama, bisa puluhan tahun. Namun, laporan terbaru menyebutkan asap tembakau bisa meracuni tubuh dengan seketika, begitu lebih dari 7000 zat kimia dalam rokok menyebar ke dalam tubuh dan menyebabkan kerusakan selular di seluruh organ.

"Hembusan asap yang pertama dihisap bisa jadi penyebab serangan jantung Anda atau orang lain, para perokok pasif. Karena itu sebisa mungkin hindari berada di sekitar orang yang merokok," kata ahli bedah umum Regina Benjamin.

Dalam laporan terbarunya, para ahli bedah memperingatkan kembali pada publik akan bahaya tembakau, setelah tahun 1964 untuk pertama kalinya dipublikasi bahaya rokok bagi kesehatan.

Asap rokok akan merembes masuk ke dalam pembuluh darah dan mengubah kimiawi di dalamnya sehingga darah menjadi lebih lengket, sehingga mulai terbentuk sumbatan di dalam pembuluh darah. Makin lama dan makin sempit, makin rentanlah orang tersebut terkena serangan jantung.

"Harus berapa laporan ahli yang dibutuhkan anggota Kongres di Amerika untuk melarang rokok? Sepertiga dari pasien yang sekarang ada di rumah sakit adalah akibat dari rokok," kata Dr.K.Michael Cummings, seorang pakar nikotin.

Dalam laporan itu disebutkan tidak ada batas aman paparan asap rokok, baik itu secara sengaja menghirup atau bukan perokok yang bernapas di sekitar perokok. Ini berarti, social smoking, yang sesekali merokok di suatu acara atau saat bergaul, bisa saja terkena serangan jantung jika pembuluh darahnya diam-diam sudah tersumbat.

"Kebanyakan orang merasa sesekali merokok tidak berbehaya. Namun faktanya tidak demikian," kata Dr.Terry Pechacek dari pusat pencegahan dan pengendalian penyakit di AS.

Ikan Teri dan Ceker Ayam Sumber Utama Kalsium Selain Susu

Selama ini susu dikenal sebagai sumber kalsium yang baik untuk masyarakat. Tapi bagi orang yang tidak bisa mengonsumsi susu karena memiliki masalah pencernaan ada alternatif lain dengan mengonsumsi ikan teri dan ceker ayam.

Bagi orang yang memiliki intoleransi laktosa umumnya tidak bisa mengonsumsi susu, karena laktosa yang terdapat di dalam susu tidak bisa dicerna dengan baik oleh usus sehingga menimbulkan gangguan seperti diare.

"Untuk orang yang memiliki intoleransi susu, sumber kalsium bisa didapat dari ikan terutama yang tulangnya bisa dimakan. Dan ikan yang banyak mengandung kalsium adalah ikan teri," ujar dr Samuel Oentoro, MS, SpGK, ahli gizi klinik FKUI-RSCM dalam acara peluncuran Logo baru Frisian Flag dan Kampanye 'Raih Esokmu' di Ballroom Ritz Charlton, Jakarta, Jumat (10/12/2010).

dr Samuel menuturkan kalsium itu banyak terdapat di tulang, jadi ikan yang bisa dikonsumsi bersama dengan tulangnya mengandung kalsium yang tinggi seperti ikan teri biasanya dimakan bersama dengan tulang-tulangnya. Selain itu ceker ayam juga ada kalsiumnya.

"Tapi sebaiknya jangan konsumsi ikan teri yang sudah diawetkan (diasinkan) atau digoreng. Lebih baik ikan terinya dipepes atau disteam," ujar dokter yang berpraktek di di Semanggi Spesialist Clinic.

Kalsium selama ini diketahui bermanfaat untuk membangun dan menguatkan tulang. Tapi ternyata banyak manfaat dari kalsium bagi tubuh, karena mineral ini bisa membantu menurunkan tekanan darah, mengurangi risiko terkena diabetes dan menurunkan berat badan.

Hal ini karena kalsium bisa membantu mempercepat proses pembakaran lemak, tapi jika kalsiumnya berasal dari susu sebaiknya jangan memilih susu yang mengandung kadar lemak tinggi.

Selain itu asupan kalsium harus diperhatikan untuk menjaga agar jumlah kalsium dalam darah tetap dalam range normal sehingga tidak menganbil kalsium dari sumber lainnya. sumber detik

Ebook GRATIS tips kesehatan

Subscribe to infosehatalami

Powered by us.groups.yahoo.com